Rabu, 17 April 2013

BAB 1 PENDAHULUAN


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Akuntansi : Sebuah Bahasa Bisnis
      Dilihat dari perspektif pelaksana, akuntansi merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan kegiatan bisnis. Dilihat dari perspektif pemakai, akuntansi dapat diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan. Jadi, akuntansi merupakan alat komunikasi.
      Akuntansi bukan sepenuhnya merupakan bahasa asing. Problem pembelajaran akuntansi adalah seperti halnya orang Amerika belajar untuk berbahasa inggris sebagaimana orang inggris berbahasa inggris. Sebagai contoh, orang Amerika menyebut grain untuk gandum, sementara orang Amerika menyebutnya corn; dan orang Inggris menyebut corn untuk apa yang oleh orang Amerika disebut maize.
      Demikian juga, sejumlah kata digunakan didalam akuntansi dengan arti yang berbeda dengan pemakaian sehari-hari. Contoh, jumlah yang disebut sebagai nilai bersih (net worth) sering muncul dalam laporan akuntansi. Menurut logika umum, arti kata adalah suatu jumlah yang mengacu pada suatu nilai. Tetapi interpretasi tersebut tidak sepenuhnya tepat, dan kesalahpahaman dapat timbul jikapemakai laporan akuntansi tidak memahami apa yang dimaksut oleh akuntan dengan istilah nilai bersih.
      Ada perbedaan pendapat diantara para akuntan mengenai bagaimana suatu peristiwa tertentu harus dilaporkan, seperti halnya para ahli gramatika berbeda pendapat tentang struktur kalimat, pemberian tanda baca, dan pemilihan kata.

1.2  Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
      Transaksi dan data keuangan yang merupakan masukan (input) dalam sistem akuntansi masih relatif sederhana. Pada saat itu pemakai laporan keuangan mempunyai akses yang besar terhadap catatan akuntansi, sehingga interpretasi laporan keuangan dapat dilakukan dengan mudah, walaupun tidak ada standar yang mendasari penyusunan laporan keuangan tersebut.
      Perkembangan bisnis selanjutnya diwarnai dengan pemisahan antara fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan. Pada tahap ini mulai terjadi 2 kelompok pemakai laporan keuangan yaitu manajeman, sebagai pihak internal perusahaan, dan pihak elsternal yang antara lain terdiri dari investor dan kreditor. Manajemen mempunyai akses terhadap proses penyusunan laporan keuangan, sedangkan pemakai laporan keuangan yang lain, yaitu pemakai eksternal, tidak mempunyai akses terhadap akses penyusunan laporan keuangan. Tujuan manajemen berbeda dengan tujuan pemakai eksternal. Manajemen memerlukan informasi akuntansi sehubungan dengan fungsi manajerialnya sedangkan pemakai eksternal mengunakannya sesuai dengan kepentingannya masing-masing yang tidak terkait dengan fungsi manajemen. Oleh karena itu, timbul dua type akuntansi, yaitu akuntansi manajemen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian serta pengambilan keputusan yang terkait dengan operasi perusahaan, dan akuntansi keuangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemakai eksternal akan informasi keuangan yang terkait dengan perusahaan yang bersangkutan. Masing-masing type akuntansi tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda. Salah satu perbedaan tersebut adalah bahwa akuntansi keuangan memerlukan regulasi atau standar, sementara akuntansi manajemen tidak memerlukan karakteristik ini terkait dengan aksesibilias pemakai laporan keuangan terhadap penyusunan laporan keuangan tersebut.

1.3  Perkembangan Praktik Akuntansi
      Praktik akuntansi terus berubah, sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan pelaksana akuntansi (sebagai penyedia informasi) maupun kebutuhan penerima atau pencari informasi tersebut. Sebelum perang dunia kedua, akuntanasi inggris mendominasi seluruh negara berbahasa inggris dan pengaruh prancis – jerman menembus negara-negara yang menerapkan hukum undang-undang (Code Law) seperti belgia, jepang, swedia dan swiss. Sampe awal tahun 1990, AS merupakan kekuatan yang gemilang dalam akuntansi global. AS lebih baik dari negara-negara lain dalam hal pengeluaran riset akuntansi, jumlah publik akuntansi, dan lulusan perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi akuntansi. Alasannya adalah karena prinsi-prinsip yang dikembangkan oleh AS tidak cocok untuk diterapkan dinegara-negara lain yang disebabkan karena faktor-faktor ekonomi, sosial, dan politik. Oleh karena itu sampai dengan awal tahun 1990an, diversitas yang subtansial masih merupakan ciri iklim akuntansi dunia.
      Organisasi akuntansi didunia membentuk International Accounting Standartds Committee (IASC) pada tahun 1973, yang pada tahun 2000 direstrukturisasi menjadi Iinternational Accounting Standards Board (IASB).
      Pada awalnya, standar-standar akuntansi internasional yang dibuat IASC dinyatakan oleh pemakai bahwa masih bersifat terlalu luas. Sehingga idak memenuhi tingkat komparabilitas yang diharapkan ini merupakan kelemahan besar, karena tujuan didirikannya IASB adalah membuat serangkaian regulasi akuntansi yang menghasilkan akuntansi dapat berfungsi sebagai sebuah bahasa bisnis yang komunikatif secara internasional sehingga transaksi bisnis lintas batas dapat berjalan dengan baik.
  
1.4  Diversitas Akuntansi
      Akuntansi suatu yurisdiksi atau negara berbeda dengan akuntansi yurisdiksi atau negara yang lain, sesuai dengan faktor-faktor penyebab yang terdapat pada masing-masing yurisdiksi. Berikut ini uraian mengenai diversitas akuntansi tersebut dilihat dari aspek pengukuran aset dan kewajiban dan aspek penentuan modal dan laba periodik.

1.4.1 Pengukuran Aset dan Kawajiban
      Para akuntan masih mengukur sebagian besar aset bisnis dunia atas dasar biaya-biaya history (hystorical costs). Namun konsep pengukuran ini tidak doaplikasi secara murni. Untuk kadar tertentu, biaya transaksi awal, dicampurkan dengan berbagai teknik penilain pasar sekarang (current market), dengan berbagai teknik penyesuaian perubahan tingkat harga khusus atau umum, dengan berbagai perhitungan bunga terkait, dan estimasi tingat transaksi-transaksi masa depan, terutama dalam bidang valuta asing dan penagihan piutang dimasa depan. Yang telah dapat dilihat pada awal abad ini adalah pada international financial reporting standarts (IFRS) yang diterbitkan oleh IASB. IFRS, yang lebih banyak menggunakan fair value, telah menggusur pilihan terhadap PABU AS yang banyak menggunakan biaya-biaya historis.
      Ketidakpastian ini juga meliputi interprestasi atas aset-aset tak berwujud seperti goodwill, danbiaya riset dan pengembangan (RG D costs). Di Amerika Selatan, definisi aset termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena memiliki utang dalam satuan valuta asing. Di negara Eropa Kontinental, mungkin tidak meliputi berbagai tipe sewa guna usaha, tax loss carry-forwards, atau kepemilikan ekonomi oleh induk perusahaan terhadap perusahaan-perusahaan afilasi.
      Maraknya merger korporasi selama tahu 80an memperlihatkan dengan nyata bahwa penjualan dan pembeli aset korporasi mau bertransaksi dengan nilai pertukaran yang sangat signifikan. Memperlihatkan adanya aset diluar neraca yaitu aset yang tidak dilaporkan didalam neraca. Ini dapat meliputi nilai brandname korporasi terkenal misalnya : coca-cola di AS dan BMW dijerman, deposit minyak mentah pertambahan nilai kayu hutan, trobosan sistem perangkat lunak, atau real estate untuk kegunaan khusus. Contoh lain dari perbedaan ketentuan atas kewajiban dapat ditemukan dengan mudah. Dalam beberapa negara eropa dan amerika selatan, tidak adanya penyisihan bagi semua kewajiban dan kerugian yang telah diketahui.
      Kontrovesi atas potensi pengakuan post employement benefit leabilities juga merupakan sebuah kasus. Di AS, misalnya, sebagian besar perusahaan besar menyediakan biaya kesehatan kepada para karyawan yang tidak bekerja lagi sejauh biaya tersebut tidak ditutup oleh medicare ataau perusahaan-perusahaan swasta.

1.4.2. Penentuan Modal dan Laba Periodik
       Variasi koparasi yang paling besar dalam area equites pemilik (owner’equity) berkenan dengan pernyataan apakah sumber daya atau kewajiban perusahaan tertentu boleh dihapus secara langsung dari laba ditahan konsep “clean vs. Adjusted surplu” yang terkenal. Karena adanya kesulitan dalam memisahkan operasi bisnis normal dari kejadian yang tidak biasa dan masalah periodisitas dalam penyesuaian untuk peridodik lalu (post periode adjuesmens).
       Variasi penting yang lain adalah concep off periodicity dalam mengukur hasil operasi. PABU (GAAP) di AS mengendaki pemisahan (cut of) tahunan yang jelas. Prinsip-prisip akuntansi yang berlaku menganggap satu tahun kalender merupakan periode yang sangat pendek untuk menentukan hasil bisnis secara memadai. Negara-negara berbahasa Inggris, misalnya AS dan Inggris, biasanya membuat perbedaan antara laba keuangan atau laba buku (yang dilaporkan kepada Investor, kreditor, karyawan dan pihak ke tiga lainnya) dan laba pajak (yang dilaporkan kepada badan pajak), sehingga disebut rejim pelaporan rangkap (dual reporting regime). Karena banyaknya ketentuan khusu yang ada didalam kitap undang-undang pajak, maka dinegara-negara ini, laba buku dan laba pajak untuk periode tertentu berbeda secara siknifikan.
       Konsolidasi laporan keuangan dalam perakteknya juga sangat bervariasi. Tidak ada kesepakatan atas arti entititas akuntansi. Konsekuensinya, berbagai macam praktik konsolidasi multinasional dapat diatasi. Dinegara seperti Jepang, laporan keuangan perusahaan induk yang terpisah dianggap lebih tepat dari pada laporan keuangan konsolidasian.
       Hubungan antara aset dan kewajiban dengan penentuan laba periodik tentu saja menimbulkan efek resiprokal. Biasanya overstatemen atau understatement aset atau kewajiban yang dilaksanakan melalui inklusi atau esklusi laporan laba – rugi yang bersangkutan. Namun, harus juga dicatat bahwa terdapat banyak variasi proseduran yang lebih kecil. Misalnya, goodwill yang dibeli boleh diamortisasi di AS selama 40 thun, sedangkan di Jerman maksimun 5 tahun. Variasi prosedural yang mirip juga berlaku untuk biaya riset dan pengembangan, biaya eksplorasi minyak dan mineral, biaya promosi penjualan, pendidikan dan pelatihan staf, dan berbagai transaki atau kejadian lain.

1.5. Peran Akuntansi
       Peran akuntansi berbeda antar negara. Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi pelaporan keuanagn yang dihasilakan    oleh perusahaan-perusahaan dimasing-masing negara, yang selanjutnya akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan pelaporan keuangan tersebut. Akuntansi bukan hanya dipengaruhi, melainkan juga mempengaruhi pasar dosmestik. Tuntutanpasar modal memberikan dasar pikiran untuk mengadopsi suatu bentuk akuntansi tertentu. Sebaliknya, akuntansi dianggap sebagai suatu prasyarat bagi pertumbuhan pasar modal dosmetik.
       Pada sektor non sekuritas, akun akun keuangan memberikan basis yang penting bagi keputusan pemberian pinjaman oleh institusi keuangan dikebanyakn negara. Dalam kaitanyannya dengan kebijakan dengan institusi keuangan menuntut para peminjam untuk memberikan informasi keuangan rinci sebagai bagian dari proses pemberian pinjaman untuk mengevaluasi resiko kredit relatif calon peminjam atau peminjam lama. Sebaliknya laporankeuangan adalah penting bagi terlaksananya pengawasan yang memadai yang dilaksanakan oleh bank dan institusi keuangan lainnya.
       Bukti menunjukan bahwa laporan akuntansi adalah relevan denga keputusan yang diambil oelh investor dalam pembelian atau penjualan saham. Arti penting laporan akuntansi bagi para investor telah ditunjukan oleh penelitian-penelitian terhadap para pemakai laporan keuangan di berbagai dibanyak negara.
       Konsesus yang muncul bahwa akuntansi keuangan adalah penting bagi operasi pasar modal yang efisien telah mempegaruhi pembuatan kebijakan pada level nasional dan level internasional. Pada level internasional organisasi seperti International Acounting Standart Board (IASB) dan International Organization Of Securities Comisions (IOSCO).
       Menaruh perhatian terhadap ketersedian informasi keuangan yangrelevan dan dapat dipercaya untuk transaksi keuangan lintas negara. Institusi multilateral seperti misalnya International Monetary Fund (IMF), bank dunia, dan asian devolepment bank (ADB) berdiri pada jajaran terdepan dalam memberi rekomendasi kepada negara kurang berkembang untuk menyusun sistem akuntansi yang kokoh guna meningkatkan perkembangan sistem keuangan mereka.

1.6. Korporasi Multinasional dan Keterlibatannya dalam Bisnis Internasional
       Akuntansi Internasional terutama diperlukan oleh pasar modal yang telah menggelobal dan perusahaan yang bisnisnya menggelobal. Perusahaan yang paling rendah tingkat globalisasi bisnisnya adalah perusahaan yang mempunyai transaksi utang piutang dalam valuta asing (valas), sementara yang tingkat globalisasinya paling tinggi adalah korporasi multinasional.
       MNC adalah perusahaan yang terlibat dalam produksi dan penjualan barang atau jasa pada lebih dari sebuah negara. Biasanya terdiri dari sebuah induk perusahaan yang berlokasi di negara asal perusahaan dan paling sedikit 5 atau 6 anak perusahaan asing. Beberapa MNC mempunyai sampai 100 anak perusahaan asing yang tersebar diseluruh dunia. MNC membuat keputusan mengenai strategi untuk menembus pasar (market entry), operasi di luar negeri, dan produksi, pemasaran, serta pendanaan kegiatan dengan pertimbangan mana yang terbaik bagi korporasi secara keseluruhan. MNC menekankan kinerja kelompok, bukan kinerja masing-masing bagian secara indifidual. Dari sperpektif ini timbul masalah-masalah yang antara lain terkait dengan harga transfer dan perpajakan.

1.7. Pengertian Akuntansi Internasional
       Ada 2 tipe akuntansi yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Tujuan akuntansi manajemen untyuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen, yang merupakan pihak Internal perusahaan, didalam penganmbilan keputusan dan pengelolaan perusahaan. Pedoman pokok didalam penyajian informasi akuntansi manajemen adalah bahwa informasi tersebut dapat dipahami oleh pemakai yaitu manajemen dan relevan dengan pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan, sehingga bermanfaat bagi manajemen sebagai salah satu sumber informasi yang diperlukan dalam pengelolaan perusahaan.
       Akuntansi keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak eksternal dalam pengambilan keputusan ekonomi. Setandart akuntansi bermanfaat untuk mempermudah interpretasi terhadap laporan keuangan, sehingga tidak terjadi bias antara subtansi informasi yang dilaporkan dan dipersepsi yang dilaporkan dan persepsi pemakai laporan keuangan.
       Globalisasi pasar modal ditunjukan oleh semakin derasnya arus modal dari para investor dari negara lain.
       Transaksi bisnis lintas negara menyebabkan bertambahnya subtansi yng perlu dilaporkan yang disebabkan karena perbedaan mata uang yang digunakan oleh masing-masing negara.dan berubah-ubahnya kurs valuta asing. Menyusun laporan keuangangan konsolidasian dengan anak perusahaan di luar negeri harus memperhatikan kurs mata uang.
       Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa akuntansi internasional mencakup akuntansi keuangan dan akuntansi  manajemen. ini berarti  bahwa akuntansi internasional bukan merupakan tipe akuntansi tipe tersendiri. Akuntansi internasional mencakup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dalam perspektif internasional. Akuntansi sektor publik yang mencakup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen yang diterapkan untuk insitusi-insitusi publik.
       Dalam dimensi internasional, Pelaporan kepada pihak luarini menjadi kompleks. Penyebabnya adalah : 1. Nilai mata uang masing-masing negara yang berbeda-beda, dan 2. Perbedaan akuntansi yang digunkan oleh masing-masing entitas bisnis yang berada di berbagi negara atau yurisdiksi yang berbeda-beda.
       Akuntansi manajemen berkenaan dengan penyediaan informasi untuk membantu manajemen dalam mengoperasikan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Terutama pada perusahaan pencari laba,akuntansi manajemen, berfokus pada upaya efisiensi yang berupa 1. Pemanfaatan secara maksimal fasilitas perusahaan, dan 2. Minimalisasi pajak, pemanfaatan aktiva dalam dimensi internasional pada prinsipmnya sama dengan pemmanfatan dimensi nasional, yaitu pemanfaatan kapasitas menganggur.

1.8 Lingkup Akuntansi Internasional dan Organisasi buku ini
       Mempelajari akuntansi adalah mempelajari tentang apa dan bagaimana mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan serta bagaimana menginterpretasi dan menganalisis laporan keuangan. Akuntansi Internasional adalah akuntansi yang mempunyai perspektif internasional. Dalam perspektif internasional, akuntansi berkenaan dengan diversitas akuntansi dan keragaman yurisdiksi.
  

BAB IX
9.3 PERBEDAAN  POKOK  PRINSIP AKUNTANSI DI DUNIA

            Tidak dapat dipungkiri bahwa diversitas akuntansi akan mempersulit pelaksanaan analisis laporan keuangan, analisis harus waspada terhadap dampak keragaman akuntansi tersebut. Dengan berfokus kepada isu-isu pengukuran pokok di sejumlah negara, akan diperoleh wawasan mengenai keragaman prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan yang  mempunyai dampak yang berbeda-beda terhadap laba dan aset. Negara-negara tersebut adalah : AS, Uni Eropa (UE) (yang meliputi Inggris,Belanda,Prancis,dan Jerman), Brasil,Swiss,China,dan Jepang.
            Akuntansi dipresiasi di AS dan UE, terutama di Inggris, cenderung berbasis pada konsep umur ekonomis yang bermanfaat sementara di Prancis,Jerman,Swiss, dan Jepang biasanya aturan pajak mendorong penggunaan metode-metode depresiasi yang lebih cepat.
            Pengukuran sediaan biasanya didasarkan pada prinsip “yang lebih rendah antara biaya dan pasar” (lower of cost and market) tetapi dengan sejumlah variasi terhadap arti “pasar” yaitu nilai bersih yang dapat direalisasikan atau biaya pengganti. LIFO (Last in, first out) kadang boleh digunakan untuk tujuan pajak (misalnya di AS dan Jepang), tetapi lebih sering tidak boleh digunakan (misalnya di UE).
            Perlakuan perpajakan merupakan daerah perbedaan utama karena ukuran laba akuntansi di Prancis,Jerman, Brasil dan Swiss sangat dipengaruhi oleh aturan pajak sementara di negara-negara lain tidak. Tetapi, pada umumnya yang disyaratkan adalah metode pembelian. Tetapi, metode ini menimbulkan sebuah bidang perbedaan dan kontroversi antar negara, yaitu mengenai perlakuan terhadap goodwill.
            Terkait dengan goodwill adalah isu mengenai aktiva tidak berwujud, seperti merek, hak cipta, dan paten, yang biasanya dikapitalisasi yang diperlakukan sebagai biaya atau harga pokok yang dilaporkan kedalam neraca.
            Meskipun dunia internasional semakin menyadari adanya diversitas dalam praktik dan prinsip pengukuran dampak perbedaan akuntansi tersebut terhadap laba dan ekuitas pemegang saham masih belum banyak diketahui. Menurut Radebaugh. (2006), perbedaan yang terkait dengan berbagai aspek pengukuran akan saling berkompetensi sehingga dampak keseluruhan menjadi tidak siginifikan. Walaupun penelitian mengenai dampak kuantitatif dari diversitas akuntansi internasional masih relatif terbatas, terdapat semakin banyak bukti mengenai hubungan antara prinsip akuntansi AS dan prinsip akuntansi di negara UE, Inggris, dan Jepang.
            Adanya perbedaan akuntansi di seluruh dunia sudah tidak diragukan lagi untuk membuat pekerjaan dari analis keuangan sangat sulit dalam periode pembuatan perbandingan internasional.
            Jika sekarang kita fokus pada beberapa pengukuran kunci dalam pemilihan beberapa negara besar seperti AS, Uni Eropa (termasuk di dalamnya Inggris, Belanda, Prancis dan Jerman), Brasil, Swiss, China dan Jepang, kita bisa melihat variasi dari prinsip akuntansi yang bisa terpengaruh terhadap pendapatan dan aset.
            Akuntansi depresiasi di AS dan Uni Eropa, khususnya di Inggris didasarkan pada konsep dari nilai guna umur ekonomi, dimana di negara lain seperti Prancis, Jerman, Swiss dan Jepang, peraturan perpajakan secara umum mendorong metode yang lebih cepat.
            Pengukuran persediaan secara umum didasarkan pada prinsip “lower of cost and market” tetapi dengan beberapa variasi dalam penaksiran arti dari pasar, itu adalah, “net realizable value” atau biaya pengganti.  
Biaya bagian penelitian dan pengembangan/Research and Development (R&D) biasanya dikeluarkan lebih cepat di negara Anglo-Amerika dan Jerman. Meskipun I Brasil pendekatan yang lebih fleksibel telah diadopsi secara umum. Pendekatan yang serba memperbolehkan juga diadopsi secara umum  ke arah kapitalisasi biaya peminjaman dari aset. Di Brasil, Cina dan Jepang metode amortisasi diperlukan dan kontras dengan AS dan Inggris, dimana mertode amortisasi tidak diperlukan tetapi dilakukan tes kelayakan.
Perlakuan terhadap perpajakan adalah area utama dari perbedaan pengukuran pendapatan akuntansi menjadi dipengaruhi secara kuat oleh peraturan pajak di Prancis, Jerman, Swiss, dan Brasil.
            Perlakuan dari keuntungan pensiun juga diakuntasikan secara umum atas basis yang bertambah/ atau proyeks keuntungan yang akan dibayarkan kepada karyawan, kontras dengan Brasil dan Cina yang menggunakan metode sebaliknya.
         Akhirnya, hal-hal yang berkaitan dengan translasi mata uang asing adalah penting dalam tujuannya untuk mendapatkan pengukuran untuk memilih antara average atau closing rate. Disini, spertinya ada beberapa fleksibilitas secara umu, dengan kurs aktual ataupun kurs rata-rata.
        Meskipun adanya pertumbuhan kekhawatiran terhadap perbedaan prinsip pengukurann dan praktiknya secara internasional, kurang lebih yang diketahui tentang dampak keseluruhan dari perbedaan akuntansi atas pendapatan dan ekuitas pemegang saham. Meskipun begitu, perbedaan kepada berbagai aspek pengukuran akuntansi mungkin telah dikompensasi satu sama lain agar secara luas dampak keseluruhannya tidak terlalu signifikan.

PERBEDAAN AKUNTANSI INTERNASIONAL DENGAN AKUNTANSI LAINNYA

Dengan berkembangnya bisnis dan pasar keuangan yang telah banyak menuju internasionalisasi, begitu juga dengan perbedaan dalam akuntansi internasional yang menjadi lebih penting dari sudut pandang analisis pernyataan keuangan internasional. Perbedaan akuntansi internasional membawa sejumlah permasalahan dari sudut pandang analisis keuangan.
1. Sebagai usaha untuk menilai perusahaan asing, ada kecenderungan untuk melihat pendapatan dan data finansial yang lain dari sudut pandang negara asalnya, dan karena adanya bahaya dari mengabaikan efek dari perbedaan akuntansi. Kecuali perbedaan signifikan yang diambil ke dalam akun, mungkin dengan beberapa keterlibatan pernyataan ulang, ini mungkin mempunyai konsekuensi yang sangat serius.
2. Kesadaran dari perbedaan internasional menyarankan perlunya untuk menjadi familiar dengan prinsip akuntansi negara asing sebagai tujuan untuk mengenal lebih baik data pendapatan dalam konteks pengukuran.
3. Persoalan dari sifat yang bisa dibandingkan dan harmonisasi akuntansi yang diulas dalam konteks dari kesempatan investasi alternatif.

Perbedaan yang timbul disebabkan oleh:
1. pertumbuhan ekonomi,
2. inflasi,
3. sistem politik,
4. pendidikan,
5. profesi akuntan,
6. peraturan perpajakan,
7. pasar uang, dan
8. modal.

Jumat, 11 Januari 2013

Perusahaan Yang Melakukan Pelanggaran Dalam Etika Bisnis



Perusahaan Yang Melakukan Pelanggaran Dalam Etika Bisnis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang Masalah
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
            Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena : mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal, mampu meningkatkan motivasi pekerja, melindungi prinsip kebebasan berniaga, mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
            Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.

1.2       Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud dengan etika, etika bisnis, dan pelanggaran etika bisnis?
  2. Kasus-kasus apa yang pernah terjadi dan menunjukkan adanya pelanggaran dalam etika bisnis.?
1.3        Tujuan penulisan
  1. Mengetahui pengertian etika, etika bisnis, dan pelamggaran etika bisnis.
  2. Mengetahui beberapa contoh kasus pelanggaran etika bisnis.
  3. Mengetahui langkah-langkah dalam menciptakan etika bisnis.
  4. Untuk memgetahui prisip-prinsip etika yang baik dalam berbisnis.

1.4        Manfaat penulisan
  1. Bagi penulis; menambah wawasan dan pemahaman tentang pentingnya etika dalam menjalankan sebuah bisnis.
  2. Bagi dunia pendidikan; menambah pengetahuan terutama dalam bidang kewirausahaan khususnya tentang pelanggaran etika dalam bisnis, sehingga dapat menjadi bahan acuan bagi mahasiswa untuk kedepannya dalam memulai dunia bisnis.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Teori Etika
Ada empat macam teori etika yaitu :
1. Etika Teologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdsarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakanyang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat. Filosofinya:
  • Egoisme etis yakni perilaku yang dapat diterima tergantung pada konsekuensinya. Memaksimalkan kepentingan kita terkait erat dengan akibat yang kita terima.
  • Utilitarianisme. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja  satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :a)    Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
2. Teori Deontologi yaitu berasal dari bahasa Yunani , “ Deon “ berarti tugas dan logos berarti pengetahhuan. Sehingga Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindaksecara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibatnya atautujuan baik dari tindakanyang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baikpada diri sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena tindakan itudilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindakan itu.
3. Teori Hak yakni merupakan suatu aspek  dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
4. Teori Keutamaan yakni memandang  sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan  sebagai berikut : disposisi watak  yang telah diperoleh  seseorang dan memungkinkan  dia untuk bertingkah  laku baik secara moral.

2.2 Prinsip-prinsip Etika Bisnis
1. Prinsip otonomi
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.

2. Prinsip kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.

3. Prinsip tidak berniat jahat
Prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.

4. Prinsip keadilan
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.

5. Prinsip hormat pada diri sendiri
Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan.

2.3      Etika dan bisnis
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10.Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11.Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan

2.4       Contoh kasus
Saya ambil contoh dari iklan produk HIT. Produk HIT dianggap merupakan anti nyamuk yang efektif dan murah untuk menjauhkan nyamuk dari kita. Tetapi, ternyata murahnya harga tersebut juga membawa dampak negatif bagi konsumen HIT. Telah ditemukan zat kimia berbahaya di dalam kandungan kimia HIT yang dapat membahayakan kesehatan konsumennya, yaitu Propoxur dan Diklorvos. 2 zat ini berakibat buruk bagi manusia, antara lain keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung. Obat anti-nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang). Departemen Pertanian juga telah mengeluarkan larangan penggunaan Diklorvos untuk pestisida dalam rumah tangga sejak awal 2004 (sumber : Republika Online). Hal itu membuat kita dapat melihat dengan jelas bahwa pemerintah tidak sungguh-sungguh berusaha melindungi masyarakat umum sebagai konsumen. Produsen masih dapat menciptakan produk baru yang berbahaya bagi konsumen tanpa inspeksi pemerintah.

2.5       Pemecahan masalah
PT. Megarsari Makmur sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan dengan memasukkan 2 zat berbahaya pada produk mereka yang berdampak buruk pada konsumen yang menggunakan produk mereka.
Bagi perusahaan PT. Megarsari Makmur sebaiknya memperbaiki etika dalam berbisnis, harus transparan mengenai kandungan-kandungan apa saja yang terkandung dalam produk yang mereka produksi agar tidak ada permasalah dan keresahan yang terjadi akibat informasi yang kurang bagi para konsumen tentang produk yang akan mereka konsumsi yaitu menguju/meniliti kembali kandungan produk dan mengganti kandungan produk yang berbahaya dengan bahan-bahan yang aman bagi manusia serta ramah bagi lingkungan. Serta harus memperbaiki iklan yang sudah beredar dengan memberikan tambahan informasi yang seharusnya dilakukan konsumen dalam menggunakan produk yang bersangkutan, seperti memberi tahu penggunaan dari produk tersebut yaitu setelah suatu ruangan disemprot oleh produk itu semestinya ditunggu 30 menit terlebih dahulu baru kemudian dapat dimasuki /digunakan ruangan tersebut.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dalam periklanan kita tidak dapat lepas dari etika. Dimana di dalam iklan itu sendiri mencakup pokok-pokok bahasan yang menyangkut reaksi kritis masyarakat Indonesia tentang iklan yang dapat dipandang sebagai kasus etika periklanan. Iklan mempunyai unsur promosi, merayu konsumen, iklan ingin mengiming-imingi calon pembeli. Karena itu bahasa periklanan mempergunakan retorika sendiri. Masalah manipulasi yang utama berkaitan dengan segi persuasive dari iklan (tapi tidak terlepas juga dari segi informatifnya). Karena dimanipulasi, seseorang mengikuti motivasi yang tidak berasal dari dirinya sendiri, tapi ditanamkan dalam dirinya dari luar. Maka di dalam bisnis periklanan perlulah adanya kontrol tepat yang dapat mengimbangi kerawanan tersebut.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Seperti pada kasus PT Megarsari Makmur (produk HIT) masalah yang terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai kandungan-kandungan apa saja yang terkandung dalam produk tersebut

Saran
  1. Pertama, dari sudut pandang etika periklanan (mengacu pada kitab Etika Pariwara Indonesia), jelas bahwa pernyataan “termurah” (suatu bentuk pernyataan superlatif) yang tidak didukung oleh fakta-fakta yang obyektif adalah tidak etis.
  2.  Kedua, dari sudut ilmu komunikasi periklanan: iklan pada dasarnya (esensinya) adalah suatu janji. Janji antara produsen/penyedia jasa dengan para konsumennya. Hasil polling ini jelas menunjukkan bahwa isi iklan dari produk tersebut yang menjanjikan harga termurah ternyata berbahaya bagi kesehatan.
  1. Etika (untuk profesi atau bidang apapun juga) disusun berdasarkan tata budaya  ada disuatu bangsa. Etika mengatur hal-hal yang dianggap normatif (diterima/dibenarkan) oleh kebanyakan masyarakat di suatu negara. Dengan demikian seharusnya justru etika dipandang dengan sangat positif sebagai suatu panduan untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak akan diterima dengan baik oleh masyarakat (konsumen).
    Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan produknya karena dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan / loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri.


Kamis, 22 November 2012

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan


Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

          Budaya organisasi dapat membantu kinerja karyawan, karena menciptakan suatu tingkat motivasi yang luar biasa bagi karyawan untuk memberikan kemampuan terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh organisasinya.
          Dalam rangka mewujudkan budaya organisasi yang cocok diterapkan pada sebuah organisasi, maka diperlukan adanya dukungan dan partisipasi dari semua anggota yang ada dalam lingkup organisasi tersebut. Para karyawan membentuk persepsi keseluruhan berdasarkan karakteristik budaya organisasi yang antara lain meliputi inovasi, kemantapan, kepedulian, orientasi hasil, perilaku pemimpin, orientasi tim, karakteristik tersebut terdapat dalam sebuah organisasi atau perusahaan mereka.
          Untuk mengetahui seberapa baik kinerja karyawan apakah telah sesuai dengan budaya organisasi maka perlu diadakan penilaian kinerja. Memotivasi para karyawan dengan memberikan umpan balik tentang bagaimana cara mereka bekerja. Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan bagi pimpinan yang berhubungan dengan peningkatan, pemindahan dan pemecahan.
          Beberapa masalah nyata dari sistem penilaian kinerja sehingga belum berjalan sebagaimana mestinya berkaitan dengan: kurangnya kesepakatan tentang aspek-aspek kinerja yang akan diukur, tidak realistisnya harapan yang diukur menjadi tujuan dan dapat dihitung, dan kegagalan menggunakan hasil penilaian sebagai dasar penting pembuatan keputusan bagi pengembangan sumber daya manusia.
          Seharusnya, penilaian kinerja dikaitkan dengan budaya organisasi sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan seberapa baik karyawan berkinerja sesuai dengan budaya organisasi. Sistem penilaian kinerja dapat membantu menemukan dan merumuskan aspek-aspek penting dari budaya dengan spesifikasi perilaku untuk menyumbang keberhasilan organisasi, unit, kelompok, atau posisi. Jadi, sistem penilaian yang baik seharusnya digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan, mempengaruhi dan memperkuat budaya organisasi.

Kamis, 18 Oktober 2012

KORUPSI WISMA ATLET


JAWABAN :
menurut saya, bribery adalah suatu tindakan yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan seseorang dalam melaksanakan kewajiban pihak publis. Dan bila juga mempengaruhi yang tidak baik, dengan adanya paksaan tekanan dengan menggunakan tipuan dan ancaman. Jadi bribery pun juga tidak nisa selalu disebut suap, tergantung yang dimaksud dan respon yang diharapkan misalnya “hadiah”.
Contohnya :
KORUPSI WISMA ATLET

Mekeng: Ketua Banggarnya Bukan Saya

Sabtu, 7 Januari 2012

JAKARTA (Suara Karya): Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Melchias Markus Mekeng mengungkapkan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam kasus suap Wisma Atlet dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Pengadilan Tipikor, kemarin.

Menurut Mekeng, dirinya ditugaskan dan dilantik sebagai Ketua Banggar sejak 19 Juli 2010, sementara anggaran untuk pembangunan wisma atlet dibahas dalam APBN Perubahan Tahun 2010.

"Jadi saya belum menjadi bagian dari Banggar DPR RI, baik sebagai anggota, maupun Ketua Banggar. Tidak benar kalau Nazaruddin bilang biangnya atau Ketua Besar itu adalah saya," kata Mekeng kepada wartawan, kemarin.

Dia melanjutkan, sesuai dengan siklus pembahasan APBN maka selaku Ketua Badan Anggaran DPR RI dirinya mulai bertugas sebagai Ketua Badan Anggaran DPR RI sejak Juli 2010 dengan memulai Agenda Pembahasan APBN Tahun Anggaran 2011 dan seterusnya hingga saat ini.

Dia menambahkan, bahwa untuk memperjelas masalah suap wisma atlet, dirinyalah yang meminta Nazaruddin untuk menyebutkan nama-nama dari oknum yang terlibat. "Harus dijelaskan secara jelas dan jangan setengah-setengah, Ketua Banggar siapa yang terlibat, jadi tidak menimbulkan persepsi yang mendua," tegasnya.

Dia juga mengungkapkan kronologi arus kebijakan keuangan SEA Games X DPR RI pada tahun anggaran 2010 yaitu sebagai berikut: Masalah pembahasan dan penetapan anggaran pembangunan wisma atlet di Palembang adalah keputusan resmi Komisi X DPR RI. "Kebijakan seputar keuangan SEA Games 2011 memang diputuskan di Komisi X," katanya.

Mekeng melanjutkan, rapat kerja antara Komisi X DPR RI dengan Menteri Pemuda dan Olahraga pada 20 Januari 2010 menyimpulkan bahwa Komisi X DPR RI dan pemerintah sepakat membentuk Panitia Kerja (Panja) SEA Games dan Para Games 2011.


Panja, tambah dia, diketuai oleh Ketua Komisi X Mahyuddin, anggotanya terdiri dari para Wakil Ketua Komisi X yaitu Rully Chairul Azwar, Heri Akhmadi dan Abdul Hakam Naja.

Selain itu, terkait program dan kegiatan dalam rangka persiapan dan penyelenggaraan kegiatan SEA Games dan Para Games 2011 yang kala itu tinggal 19 bulan lagi, Komisi X DPR RI mendesak Menpora agar memperhatikan kedisiplinan penganggaran.

Menurut dia, soal anggaran SEA Games sendiri setidaknya dimulai sejak Rapat Kerja antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan Komisi X DPR RI pada Selasa, 13 April 2010.

Rapat kerja tersebut, menurut Mekeng, bersifat terbuka dengan agenda pembahasan perubahan APBN TA 2010 yang dipimpin oleh Ketua Komisi X DPR RI Mahyuddin serta didampingi pimpinan lain.Dalam rapat kerja tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga mengajukan usulan tambahan sebesar Rp 2,125 tiliun.

Mekeng melanjutkan, usulan tersebut di luar pagu yang sudah ada yaitu Rp 350 miliar. Perincian usulan tersebut untuk persiapan SEA Games dan Para Games 2011 Rp 1.000 miliar (Rp 1 triliun) dan lanjutan pembangunan tahap pertama pusat pendidikan dan pelatihan serta sekolah olahraga nasional Bukit Hambalang Bogor sebesar Rp 625 miliar dan untuk kegiatan kepemudaan serta olahraga lainnya Rp 500 miliar.

"Dengan pengajuan usulan tambahan sebesar Rp 2,125 triliun tersebut, Komisi X DPR RI memutuskan akan mempertimbangkan usulan tambahan pagu anggaran APBN-P TA 2010 dengan program prioritas utama pada persiapan SEA Games dan Para Games 2011 dalam rangka renovasi sarana dan prasarana pertandingan dan pembinaan atlet," jelasnya.

Mekeng memberikan penjelasan, usulan tersebut akan diajukan oleh Komisi X DPR RI kepada Badan Anggaran DPR RI. Dalam rapat kerja antara Komisi X DPR RI dengan Menpora pada Kamis, 29 April 2010, Komisi X DPR RI menyampaikan bahwa Komisi X DPR RI hanya dapat memperjuangkan tambahan anggaran sebesar Rp 600 miliar dari usulan Rp 2,125 triliun.

Dengan demikian, total tambahan anggaran untuk Kemenpora pada APBNP-TA 2010 adalah sebesar Rp 350 miliar ditambah Rp 600 miliar sehingga totalnya menjadi Rp 950 miliar. (Kentos)