BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Akuntansi : Sebuah Bahasa Bisnis
Dilihat dari perspektif pelaksana, akuntansi merupakan alat
untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan
kegiatan bisnis. Dilihat dari perspektif pemakai, akuntansi dapat diperoleh
informasi keuangan yang dibutuhkan. Jadi, akuntansi merupakan alat komunikasi.
Akuntansi bukan sepenuhnya merupakan bahasa asing. Problem
pembelajaran akuntansi adalah seperti halnya orang Amerika belajar untuk
berbahasa inggris sebagaimana orang inggris berbahasa inggris. Sebagai contoh,
orang Amerika menyebut grain untuk
gandum, sementara orang Amerika menyebutnya corn;
dan orang Inggris menyebut corn untuk
apa yang oleh orang Amerika disebut maize.
Demikian juga, sejumlah kata digunakan didalam akuntansi dengan
arti yang berbeda dengan pemakaian sehari-hari. Contoh, jumlah yang disebut
sebagai nilai bersih (net worth)
sering muncul dalam laporan akuntansi. Menurut logika umum, arti kata adalah
suatu jumlah yang mengacu pada suatu nilai. Tetapi interpretasi tersebut tidak
sepenuhnya tepat, dan kesalahpahaman dapat timbul jikapemakai laporan akuntansi
tidak memahami apa yang dimaksut oleh akuntan dengan istilah nilai bersih.
Ada perbedaan pendapat diantara para akuntan mengenai bagaimana
suatu peristiwa tertentu harus dilaporkan, seperti halnya para ahli gramatika
berbeda pendapat tentang struktur kalimat, pemberian tanda baca, dan pemilihan
kata.
1.2 Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Manajemen
Transaksi dan data keuangan yang merupakan masukan (input) dalam sistem akuntansi masih
relatif sederhana. Pada saat itu pemakai laporan keuangan mempunyai akses yang
besar terhadap catatan akuntansi, sehingga interpretasi laporan keuangan dapat
dilakukan dengan mudah, walaupun tidak ada standar yang mendasari penyusunan
laporan keuangan tersebut.
Perkembangan bisnis selanjutnya diwarnai dengan pemisahan
antara fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan. Pada tahap ini mulai terjadi
2 kelompok pemakai laporan keuangan yaitu manajeman, sebagai pihak internal
perusahaan, dan pihak elsternal yang antara lain terdiri dari investor dan
kreditor. Manajemen mempunyai akses terhadap proses penyusunan laporan
keuangan, sedangkan pemakai laporan keuangan yang lain, yaitu pemakai
eksternal, tidak mempunyai akses terhadap akses penyusunan laporan keuangan.
Tujuan manajemen berbeda dengan tujuan pemakai eksternal. Manajemen memerlukan
informasi akuntansi sehubungan dengan fungsi manajerialnya sedangkan pemakai
eksternal mengunakannya sesuai dengan kepentingannya masing-masing yang tidak terkait
dengan fungsi manajemen. Oleh karena itu, timbul dua type akuntansi, yaitu
akuntansi manajemen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi
manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian serta
pengambilan keputusan yang terkait dengan operasi perusahaan, dan akuntansi
keuangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemakai eksternal akan
informasi keuangan yang terkait dengan perusahaan yang bersangkutan.
Masing-masing type akuntansi tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda.
Salah satu perbedaan tersebut adalah bahwa akuntansi keuangan memerlukan
regulasi atau standar, sementara akuntansi manajemen tidak memerlukan
karakteristik ini terkait dengan aksesibilias pemakai laporan keuangan terhadap
penyusunan laporan keuangan tersebut.
1.3 Perkembangan Praktik Akuntansi
Praktik akuntansi terus berubah, sesuai dengan kebutuhan, baik
kebutuhan pelaksana akuntansi (sebagai penyedia informasi) maupun kebutuhan
penerima atau pencari informasi tersebut. Sebelum perang dunia kedua, akuntanasi
inggris mendominasi seluruh negara berbahasa inggris dan pengaruh prancis –
jerman menembus negara-negara yang menerapkan hukum undang-undang (Code Law) seperti belgia, jepang, swedia
dan swiss. Sampe awal tahun 1990, AS merupakan kekuatan yang gemilang dalam
akuntansi global. AS lebih baik dari negara-negara lain dalam hal pengeluaran
riset akuntansi, jumlah publik akuntansi, dan lulusan perguruan tinggi yang
memiliki konsentrasi akuntansi. Alasannya adalah karena prinsi-prinsip yang
dikembangkan oleh AS tidak cocok untuk diterapkan dinegara-negara lain yang
disebabkan karena faktor-faktor ekonomi, sosial, dan politik. Oleh karena itu
sampai dengan awal tahun 1990an, diversitas yang subtansial masih merupakan
ciri iklim akuntansi dunia.
Organisasi akuntansi didunia membentuk International Accounting
Standartds Committee (IASC) pada tahun 1973, yang pada tahun 2000
direstrukturisasi menjadi Iinternational Accounting Standards Board (IASB).
Pada awalnya, standar-standar akuntansi internasional yang
dibuat IASC dinyatakan oleh pemakai bahwa masih bersifat terlalu luas. Sehingga
idak memenuhi tingkat komparabilitas yang diharapkan ini merupakan kelemahan
besar, karena tujuan didirikannya IASB adalah membuat serangkaian regulasi
akuntansi yang menghasilkan akuntansi dapat berfungsi sebagai sebuah bahasa
bisnis yang komunikatif secara internasional sehingga transaksi bisnis lintas
batas dapat berjalan dengan baik.
1.4 Diversitas Akuntansi
Akuntansi suatu yurisdiksi atau negara berbeda dengan akuntansi
yurisdiksi atau negara yang lain, sesuai dengan faktor-faktor penyebab yang
terdapat pada masing-masing yurisdiksi. Berikut ini uraian mengenai diversitas
akuntansi tersebut dilihat dari aspek pengukuran aset dan kewajiban dan aspek
penentuan modal dan laba periodik.
1.4.1
Pengukuran Aset dan Kawajiban
Para akuntan masih mengukur sebagian besar
aset bisnis dunia atas dasar biaya-biaya history (hystorical costs). Namun konsep pengukuran ini tidak doaplikasi
secara murni. Untuk kadar tertentu, biaya transaksi awal, dicampurkan dengan
berbagai teknik penilain pasar sekarang (current
market), dengan berbagai teknik penyesuaian perubahan tingkat harga khusus
atau umum, dengan berbagai perhitungan bunga terkait, dan estimasi tingat
transaksi-transaksi masa depan, terutama dalam bidang valuta asing dan penagihan
piutang dimasa depan. Yang telah dapat dilihat pada awal abad ini adalah pada international financial reporting standarts
(IFRS) yang diterbitkan oleh IASB. IFRS, yang lebih banyak menggunakan fair value, telah menggusur pilihan
terhadap PABU AS yang banyak menggunakan biaya-biaya historis.
Ketidakpastian ini juga meliputi
interprestasi atas aset-aset tak berwujud seperti goodwill, danbiaya riset dan pengembangan (RG D costs). Di Amerika
Selatan, definisi aset termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena memiliki
utang dalam satuan valuta asing. Di negara Eropa Kontinental, mungkin tidak
meliputi berbagai tipe sewa guna usaha, tax loss carry-forwards, atau
kepemilikan ekonomi oleh induk perusahaan terhadap perusahaan-perusahaan
afilasi.
Maraknya merger korporasi selama tahu 80an
memperlihatkan dengan nyata bahwa penjualan dan pembeli aset korporasi mau
bertransaksi dengan nilai pertukaran yang sangat signifikan. Memperlihatkan
adanya aset diluar neraca yaitu aset yang tidak dilaporkan didalam neraca. Ini
dapat meliputi nilai brandname korporasi terkenal misalnya : coca-cola di AS
dan BMW dijerman, deposit minyak mentah pertambahan nilai kayu hutan, trobosan
sistem perangkat lunak, atau real estate untuk kegunaan khusus. Contoh lain
dari perbedaan ketentuan atas kewajiban dapat ditemukan dengan mudah. Dalam
beberapa negara eropa dan amerika selatan, tidak adanya penyisihan bagi semua
kewajiban dan kerugian yang telah diketahui.
Kontrovesi atas potensi pengakuan post
employement benefit leabilities juga merupakan sebuah kasus. Di AS, misalnya,
sebagian besar perusahaan besar menyediakan biaya kesehatan kepada para
karyawan yang tidak bekerja lagi sejauh biaya tersebut tidak ditutup oleh
medicare ataau perusahaan-perusahaan swasta.
1.4.2.
Penentuan Modal dan Laba Periodik
Variasi koparasi yang paling besar dalam
area equites pemilik (owner’equity) berkenan dengan pernyataan apakah sumber
daya atau kewajiban perusahaan tertentu boleh dihapus secara langsung dari laba
ditahan konsep “clean vs. Adjusted surplu” yang terkenal. Karena adanya
kesulitan dalam memisahkan operasi bisnis normal dari kejadian yang tidak biasa
dan masalah periodisitas dalam penyesuaian untuk peridodik lalu (post periode
adjuesmens).
Variasi penting yang lain adalah concep
off periodicity dalam mengukur hasil operasi. PABU (GAAP) di AS mengendaki
pemisahan (cut of) tahunan yang jelas. Prinsip-prisip akuntansi yang berlaku
menganggap satu tahun kalender merupakan periode yang sangat pendek untuk
menentukan hasil bisnis secara memadai. Negara-negara berbahasa Inggris,
misalnya AS dan Inggris, biasanya membuat perbedaan antara laba keuangan atau
laba buku (yang dilaporkan kepada Investor, kreditor, karyawan dan pihak ke
tiga lainnya) dan laba pajak (yang dilaporkan kepada badan pajak), sehingga
disebut rejim pelaporan rangkap (dual reporting regime). Karena banyaknya
ketentuan khusu yang ada didalam kitap undang-undang pajak, maka
dinegara-negara ini, laba buku dan laba pajak untuk periode tertentu berbeda
secara siknifikan.
Konsolidasi laporan keuangan dalam
perakteknya juga sangat bervariasi. Tidak ada kesepakatan atas arti entititas
akuntansi. Konsekuensinya, berbagai macam praktik konsolidasi multinasional
dapat diatasi. Dinegara seperti Jepang, laporan keuangan perusahaan induk yang
terpisah dianggap lebih tepat dari pada laporan keuangan konsolidasian.
Hubungan antara aset dan kewajiban dengan
penentuan laba periodik tentu saja menimbulkan efek resiprokal. Biasanya
overstatemen atau understatement aset atau kewajiban yang dilaksanakan melalui
inklusi atau esklusi laporan laba – rugi yang bersangkutan. Namun, harus juga
dicatat bahwa terdapat banyak variasi proseduran yang lebih kecil. Misalnya,
goodwill yang dibeli boleh diamortisasi di AS selama 40 thun, sedangkan di
Jerman maksimun 5 tahun. Variasi prosedural yang mirip juga berlaku untuk biaya
riset dan pengembangan, biaya eksplorasi minyak dan mineral, biaya promosi
penjualan, pendidikan dan pelatihan staf, dan berbagai transaki atau kejadian
lain.
1.5.
Peran Akuntansi
Peran akuntansi berbeda antar negara.
Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi
pelaporan keuanagn yang dihasilakan oleh
perusahaan-perusahaan dimasing-masing negara, yang selanjutnya akan
mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan pelaporan keuangan tersebut.
Akuntansi bukan hanya dipengaruhi, melainkan juga mempengaruhi pasar dosmestik.
Tuntutanpasar modal memberikan dasar pikiran untuk mengadopsi suatu bentuk
akuntansi tertentu. Sebaliknya, akuntansi dianggap sebagai suatu prasyarat bagi
pertumbuhan pasar modal dosmetik.
Pada sektor non sekuritas, akun akun
keuangan memberikan basis yang penting bagi keputusan pemberian pinjaman oleh
institusi keuangan dikebanyakn negara. Dalam kaitanyannya dengan kebijakan
dengan institusi keuangan menuntut para peminjam untuk memberikan informasi
keuangan rinci sebagai bagian dari proses pemberian pinjaman untuk mengevaluasi
resiko kredit relatif calon peminjam atau peminjam lama. Sebaliknya
laporankeuangan adalah penting bagi terlaksananya pengawasan yang memadai yang
dilaksanakan oleh bank dan institusi keuangan lainnya.
Bukti menunjukan bahwa laporan akuntansi
adalah relevan denga keputusan yang diambil oelh investor dalam pembelian atau
penjualan saham. Arti penting laporan akuntansi bagi para investor telah
ditunjukan oleh penelitian-penelitian terhadap para pemakai laporan keuangan di
berbagai dibanyak negara.
Konsesus yang muncul bahwa akuntansi
keuangan adalah penting bagi operasi pasar modal yang efisien telah mempegaruhi
pembuatan kebijakan pada level nasional dan level internasional. Pada level
internasional organisasi seperti International Acounting Standart Board (IASB)
dan International Organization Of Securities Comisions (IOSCO).
Menaruh perhatian terhadap ketersedian
informasi keuangan yangrelevan dan dapat dipercaya untuk transaksi keuangan
lintas negara. Institusi multilateral seperti misalnya International Monetary
Fund (IMF), bank dunia, dan asian devolepment bank (ADB) berdiri pada jajaran
terdepan dalam memberi rekomendasi kepada negara kurang berkembang untuk
menyusun sistem akuntansi yang kokoh guna meningkatkan perkembangan sistem
keuangan mereka.
1.6.
Korporasi Multinasional dan Keterlibatannya dalam Bisnis Internasional
Akuntansi Internasional terutama
diperlukan oleh pasar modal yang telah menggelobal dan perusahaan yang
bisnisnya menggelobal. Perusahaan yang paling rendah tingkat globalisasi
bisnisnya adalah perusahaan yang mempunyai transaksi utang piutang dalam valuta
asing (valas), sementara yang tingkat globalisasinya paling tinggi adalah
korporasi multinasional.
MNC adalah perusahaan yang terlibat dalam
produksi dan penjualan barang atau jasa pada lebih dari sebuah negara. Biasanya
terdiri dari sebuah induk perusahaan yang berlokasi di negara asal perusahaan
dan paling sedikit 5 atau 6 anak perusahaan asing. Beberapa MNC mempunyai
sampai 100 anak perusahaan asing yang tersebar diseluruh dunia. MNC membuat
keputusan mengenai strategi untuk menembus pasar (market entry), operasi di
luar negeri, dan produksi, pemasaran, serta pendanaan kegiatan dengan
pertimbangan mana yang terbaik bagi korporasi secara keseluruhan. MNC
menekankan kinerja kelompok, bukan kinerja masing-masing bagian secara
indifidual. Dari sperpektif ini timbul masalah-masalah yang antara lain terkait
dengan harga transfer dan perpajakan.
1.7.
Pengertian Akuntansi Internasional
Ada 2 tipe akuntansi yaitu akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen. Tujuan akuntansi manajemen untyuk menyediakan
informasi yang dibutuhkan manajemen, yang merupakan pihak Internal perusahaan,
didalam penganmbilan keputusan dan pengelolaan perusahaan. Pedoman pokok
didalam penyajian informasi akuntansi manajemen adalah bahwa informasi tersebut
dapat dipahami oleh pemakai yaitu manajemen dan relevan dengan pengambilan
keputusan dan pengelolaan perusahaan, sehingga bermanfaat bagi manajemen
sebagai salah satu sumber informasi yang diperlukan dalam pengelolaan
perusahaan.
Akuntansi keuangan bertujuan untuk
memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak eksternal dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Setandart akuntansi bermanfaat untuk mempermudah
interpretasi terhadap laporan keuangan, sehingga tidak terjadi bias antara
subtansi informasi yang dilaporkan dan dipersepsi yang dilaporkan dan persepsi
pemakai laporan keuangan.
Globalisasi pasar modal ditunjukan oleh
semakin derasnya arus modal dari para investor dari negara lain.
Transaksi bisnis lintas negara
menyebabkan bertambahnya subtansi yng perlu dilaporkan yang disebabkan karena
perbedaan mata uang yang digunakan oleh masing-masing negara.dan
berubah-ubahnya kurs valuta asing. Menyusun laporan keuangangan konsolidasian
dengan anak perusahaan di luar negeri harus memperhatikan kurs mata uang.
Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa
akuntansi internasional mencakup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. ini berarti bahwa akuntansi internasional bukan merupakan
tipe akuntansi tipe tersendiri. Akuntansi internasional mencakup akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen dalam perspektif internasional. Akuntansi
sektor publik yang mencakup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen yang
diterapkan untuk insitusi-insitusi publik.
Dalam dimensi internasional, Pelaporan
kepada pihak luarini menjadi kompleks. Penyebabnya adalah : 1. Nilai mata uang
masing-masing negara yang berbeda-beda, dan 2. Perbedaan akuntansi yang
digunkan oleh masing-masing entitas bisnis yang berada di berbagi negara atau
yurisdiksi yang berbeda-beda.
Akuntansi manajemen berkenaan dengan
penyediaan informasi untuk membantu manajemen dalam mengoperasikan perusahaan
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Terutama pada
perusahaan pencari laba,akuntansi manajemen, berfokus pada upaya efisiensi yang
berupa 1. Pemanfaatan secara maksimal fasilitas perusahaan, dan 2. Minimalisasi
pajak, pemanfaatan aktiva dalam dimensi internasional pada prinsipmnya sama
dengan pemmanfatan dimensi nasional, yaitu pemanfaatan kapasitas menganggur.
1.8
Lingkup Akuntansi Internasional dan Organisasi buku ini
Mempelajari akuntansi adalah mempelajari
tentang apa dan bagaimana mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan
serta bagaimana menginterpretasi dan menganalisis laporan keuangan. Akuntansi
Internasional adalah akuntansi yang mempunyai perspektif internasional. Dalam
perspektif internasional, akuntansi berkenaan dengan diversitas akuntansi dan
keragaman yurisdiksi.